Sunday, March 15, 2015

Run For Leprosy

Pada hari minggu lalu tanggal 15 Maret 2015, saya menghadiri sebuah acara perlombaan lari yang diikuti oleh 6000 orang lebih di Bina Nusantara Univerity Alam Sutra yang bernama Run For Leprosy. Acara ini di selenggarakan oleh lembaga Teach fo Indonesia atau TFI.

Jujur saja selama saya kuliah saya tidak pernah olah raga yang berat tapi acara ini membuat saya ingin berolahraga karena dengan ikut berlari kita membantu para penyandang kusta di luar sana. Kesan saya pertama kali adalah kaget melihat banyaknya peserta yang ikut. Saya mengira hanya para mahasiswa Binus yang mengikuti acara ini, ternyata berbagai atlet yang sudah profesional pun ikut serta dalam lomba kali ini. Sungguh luar biasa kesadaran masyarakat yang dapat dilihat dalam acara ini untuk membantu para penyandang kusta. Saya berharap acara seperti ini diadakan rutin. Efek positif yang dapat kita ambil adalah kesehatan yang kita dapatkan serta kita memudahkan para penyandang kusta. Saya yang tidak biasa berlari jauh, kemarin dapat melampaui 5k bersama teman - teman yang lain.

Kusta
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dulu dikenal sebagai Penyakit Kusta atau Lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai saatu dari tiga negara yang paling banyak memiliki penderita kusta.

Penyakit Kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai microbakterium. Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui. Beberapa hiptesis telah dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara. Dan diduga faktor genetika juga ikut berperan, setelah melalui penelitian dan pengamatan kelompok penyakit kusta di keluarga tertentu. Belum diketahui pula mengapa dapat terjadi tipe kusra berbeda pada setiap individu,

Ciri - Ciri umum :
Manifestasi klinis dari kusta sangan beragam, namun terutama mengenai kulit, saraf dan membran mukosa. Pasien dengan peyakit ini dapat dikelompokkan lagi menjadi kusta tuberkuloid, kusta lepromatosa, atau kusta multibasilier.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar. Yang pertama adalah pengobatan selam 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisini, klofazimin, dan dapson. Kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkoloin dengan rifampisini dan dapson.

Pengobatan multiobat masih efektif dan pasian tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama. Cara ini aman dan mudah. Jangka waktu pemakaian telah tercantum pada kemasan obat. Hingga saat ini tidak ada vaksiansi untuk penyakit kusta. Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh bentuknya, lebih besar kemungkinan menimbulkan penularan dibandingkan dengan yang tidak utuh. jadi faktor pengobatan adalah amat penting dimana kusta dapat dihancurkan, sehingga penularan dapat dicegah.

yang harus kita lakukan adalah tidak menjauhkan para penyandang kusta tetapi membantu mereka dalam melakukan penyembuhan dan penyuluhan untuk pencegahan serta terapi yang dapat dilakukan. Hal tersebut juga menjadi komitmen saya.